Friday, April 3, 2009

Pengalaman Rukhaniah


setiap manusia pasti mengalami pengalamn-pengalaman rukhani yang tidak berhubungan dengan akal pikiran tapi berhubungan dengan hati yang telah diberikan oleh manusia, pengalaman-pengalaman rukhani ini terdiri dari berbagai istilah diantaranya istilah isyaruh, ibaroh, alfana, maqomul jam'i, dan maqom fana dan maqom baqo. orang-orang yang sudah mencapai ma'rifat bukanlah orang yang ketika mendapatkan isyaroh tentang rahasianya Allah, merasa bahwa zat Allah yang haq lebih dekat dengan dirinya daripada isyarohnya, tapi orang yang ma'rifat adalah orang yang tidak punya isyaroh karena dirinya sirna didalam wujudnya dan wujudnya tertutup dengan Allah. didalam syair arab dalam bahsa tasyawuf diterangkan bahwa "pecahlah bulan karena ditunjuk Nabi, dan malam menjadi gelap didalam menolong Nabi" kita ambil penjelasan disini bahwa yang dimaksud isyaroh petunjuknya nabi tapi maknanya menerangkan sesuatu yang belum jelas, sedang ibaroh adalah menerangkan sesuatu yang sudah jelas.

Contoh kecil ada seorang pemuda diminta oleh seorang bapak untuk dijadikan keluarga, dan ini belum jelas dijadikan keluarga bisa dijadikan pembantunya, pekerjanya dan lain-lain yang penting dalam luang lingkup kehidupan keluarga, inilah contoh kecil isyaroh jadi sesuatu yang belum jelas, tetapi ketika seorang bapak itu diminta untuk dijadikan mantunya maka ini sudah jelas dan disebut ibaroh. tetapi penjelsan yang kususnya bahwa isyaroh dalam luang lingkup ilmu laduni, membuka tabir rahasia Allah, hanya orang-orang yang tertentu saja yang mendapatkan dan bisa membuka isyaroh tersebut, dan hubungannya dengan apa yang dirahasiakan hati, perasaan batin hati ini disebut aghwat, dan terbagi menjadi dua perasaan dzautiyah dhohiriyah dan dzautiyah bathiniyah.

perasaan yang dirasakan degan panca indra disebut dzautiyah dhohiriyah sedang perasaan yang dirasakan dengan hati disebut dzautiyah batiniyah dan ahli tasawuf menggunakan perasaan-perasaan ini dengan isyaroh, bagi mereka semuanya 'aurat karena tidak boleh dibicarakan dengan orang lain, alasannya karena rahasia-rahasia Allah itu 'aurat hanya dirasakan oleh dirinya sendiri.

sedang istilah maqom jam'i yaitu istilah lain wihdatul wujud, tapi wujudnya Allah tidak dicampur dengan wujud-wujud yang lain, tetapi orang-orang ahli tasawuf menggunakan istilah setelah mendapatkan pegalaman-pengalamn, jelasnya walaupun Dia (Allah) menyerupai wujud apa saja tetapi tidak tampak (asror), kalau seseorang menggunakan istilah ini dengan ibaroh maka akan dihukum mati contohnya syeikh siti jenar. saking tingginya peresapan dzikirannya sampe dia merasa sudah tidak ada, segala yang ia lakukan baik dalam ibadah ataupun pekerjaan lahiriyah manusia merasa dia sudah tidak ada, bahkan dia tidak tahu apa dia sudah berada dimaqom derajat 'abid atau murid, atau 'arif inilah istilah maqom jam'i atau farqi, maka maqom jam'i ini dinamakan maqom sirna. jadi istilah isyaroh merasa Allah lebih deket daripada isyarohnya atau ketika manusia mendapatkan hal-hal asror kerahasiaan Allah dan dia merasa Allah itu lebih deket daripada isyarohnya maka dia belum disebut ahli ma'rifat, sebab tidak bisa membedakan perkara tiga yaitu pertama orang yang mendapatkan isyaroh pada dirinya yang merasakan asror, yang kedua dzat yang diisyarohkan yaitu Allah yang ketiga perasaan yang dirasakan hal-hal asror tersebut. jadi orang yang ahli ma'rifat itu dia tidak merasakan hal-hal isyaroh tersebut yang dirasakan sirna.

Imam Ghozali mersakan ketakutan yang dalam sehingga dia lari ke hutan karena dikejar-kejar macan sampe tidak merasakan jatuh, ketusuk duri dan sebagainya. itu contoh perasaan yang sudah sirna yang ada hanyalah aman dari kejaran macan. orang yang sudah mendapatkan maqom ma'rifat yang haqiqi yanitu dia sudah mencapai aqom fana karena merasa dirinya sudah tidak ada yang ada didalam hatinya adalah Allah. setelah maqom fana naik ke maqom baqo. diceritakan abu bakar assidiq dengan syaidah siti 'aisyah ketika itu beliau mendapatkan undian bepergian dengan Rosulullah, ketika itu nabi mau berangkat berperang, diceritakan siti 'aisyah mau buang hajat dan ontanya yang dikendarai ditinggal, akhirnya beliau ketinggalan rombongan. ada seorang sahabat namanya sofwan yang ditugaskan untuk meneliti barang-barang yang ketinggalan dan ditemukan siti 'aisyah, kemudian diantar pulang, mereka berjalan berdua dan ditemukan oleh ubay bin salul salah satu pimpinan orang-orang munafik dan menyebarkan berita bohong bahwa siti 'aisyah digosipkan dengan sahabat sofwan tersebut, dan menyebarlah berita tersebut bahkan sahabat 'ali RA mempercayai berita tersebut. sampe nabi muhammad malu keluaran, kemudian turun ayat baro'ah untuk menyelesaikan permaslahan berita bohong tersebut. siti 'aisyah sudah sirna yang ada hanyalah harapan pertolongan dari Allah akhirnya abu bakar meminta siti 'aisyah untuk bersujud syukur. itulah sahabat abu bakar sudah mencapai maqom baqo, melihat Allah dan melihat rosul nampak, tapi maksud nampak bukanlah wujud Allah tetapi diberikan kema'rifatan bahwa Allah akan meberikan pertolongan kepada putrinya.

diceritakan husein mansur alkhalaj mengatakan "ma fil jubah illa Allah" tidak ada didalam jubah kecuali Allah karena beliau merasa sudah sirna tetapi bagi ahli taukhid itu syirik sedang bagi yang ahli maqom fana itu benar, akhirnya beliau dihukum pancung dan ketika dipancung keluar darah bertuliskan la ilaha illa Allah. dan orang yang sudah mencapai maqom fana kalau berbicara ada bisikan sirr Allah lewat lisan-Nya, sekali ngomong ingsyaAllah mustajab. sedang maqom farqi(pisah) disebut juga maqom baqo yaitu seperti kita sebagai orang awwam atau ahlul khijab jadi belum mendapatkan asrornya Allah.

No comments:

Post a Comment