Monday, February 9, 2009

Menyingkap Tabir Aulia


Tidaklah semua orang yg telah terang kekeramatannya (karomah) atau telah diberikan kelebihan yang berbeda dari adat (kebiasaan manusia) itu berarti telah sempurna kebersihannya dari penyakit-penyakit nafsu, dan tujuan diberikannya kekeramatan atau kelebihan yang berbeda tidak seperti adat (kebiasaan manuasia) itu tujuannya untuk memperkenalkan kekuasaan Allah dengan bukti-bukti yang tidak terikat dengan adat atau asbab, maka orang yang diberikan kekeramatan itu akan lebih mantap keyakinanan ma’rifatnya kepada Allah.
Contoh waliyullah sahl bin abdilah attustari beliau berada ditengah-tengah hutan kalau beliau lapar, datang dengan sendirinya bungkusan nasi dengan kekuasaan Allah, bahkan beliau kalau wudhu air bekas wudhunya yang kena anggota badan wudhu jadi emas dan perak dengan izin Allah. Itulah karomah yang diberikan Allah kepada sahl bin abdillah attustari. Contoh lain joko tingkir diberikan karomah karena min durriati rosul, jadi waliyullah nama aslinya sayyid Abdurrahman bin sayyid abdulullah sihabbudin bin Abdullah faqih bin maulana iskak bin jamaluddin husein qubro bin abdul wahan bin amir abdul malik sampe nasabnya ke rosullah sama juga dengan joko tarub beliau diberikan karomah jarena mindurriati rosul jadi waliyullah belau nama aslinya sayyid ibrohim bin maulana malik ibrohim bin zainul barokat bin jamaluddin husen qubro bin abdul wahan bin amir abdul malik terus sampe nasab ke rosulullah. Apakah semua manusia yang diberikan karomah bersih hatinya? Belum tentu? Dan orang-orang yang diberikan kelebihan karomah toyyil ardhi (melipat bumi) apa hatinya sudah bersih belum tentu, dan orang-orang toyyil ardi tersebut belum sederajat dengan waliyullah hasan basri, beliau tinggal di basrah (iraq) tapi setiap sholat fardhu pasti jamaahnya dimekkah.
Toyyil ardi (melipat bumi) dan toyyil wakti (melipat waktu) itu namanya karomah disebut takhsis yaitu diberikan sifat yang khusus oleh Allah seperti bisa terbang contohnya waliyullah yang diberikan toyyil ardi sunan kalijaga selalu terbang ketika mengawasi muridnya joko tingkir dan punya murid lagi cokrojoyo (sunan geseng) dan punya murid lagi adipati semarang (sunan sembayat), syekh Abdurrahman (ki ageng selo) bahkan ki ageng selo bisa megang petir, beliau ngikat petir dengan daun gandring. Muridnya sunan Ampel juga yang bernama syekh sonhaji (mbah bolong) belaiu bias bolong tembus mekah dari masjid ampel untuk menentukan kiblatnya.
Toyyil ardi juga bisa berjalan diatas air, contoh kata jir al-masri waliyullah yg diberikan karomah berjalan diatas air yaitu ada seorang pemuda yang gagah dan ganteng ikut perjalanan dari mesir lewat laut ketika ditengah-tengah laut sipemilik kapal memberikan pengumuman “barang siapa yg menemukan kantong yang berisi emas itu milik saya maka kembalikanlah” kemudian semua penumpang tidak ada yang mengaku akhirnya diperiksa satu persatu tapi pemuda yang ganteng tersebut tidak diperiksa, akhirnya semua penumpang iri karena bagi mereka kemungkinan dia juga memeriksa, akhirnya diperiksa bareng-bareng kemudian sipemuda itu melompat laut semuanya kaget karena dilihat dia berjalan diatas laut kemudian datang gelombang besar dan duduk di atas gelombang tersebut dengan senyum kemudian dia berdoa “ya Robbi mereka menuduh saya mencuri oleh karena itu tolong buktikan kalau saya tidak mencuri, munculkan binatang-binatang laut membawa mutiara,” akhirnya binatang-binatang laut tersebut berdatangan dengan membawa mutiara dan beliau berkata lihatlah wahai para penghuni kapal kalau saya mau pastilah mutiara-mutiara tersebut akan diberikan kepada saya, tapi saya tidak mau, Dan pemuda itu terus berjalan diatas air sampe hilang didepan mata. Dan semua orang yang diberikan karomah tersebut belum tentu hatinya bersih, belum tentu dia bersih dari penyakit nafsu, kebersihan hati itu harus terus menerus namanya jihad annafsi.
Jihad annafsi atau merangi nafsu artinya yg pertama membersihkan nafsu dari sifat-sifat tercela seperti merasa dirinya lebih baik dari yang lain, ria. Dan wali-wali mengatakan terutama hattim al asham sumbernya ma’siat (aslu ma’siat)ada tiga yg pertama sombong yitu batolul khaq, menolak kebenaran. Dan sumber-sumber maksiat pertama adalah iblis “abba wastaqbaro” mereka tidak mau bersujud kepada nabi addam, sebuah cerita iblis berkata pada nabi Musa, ketika mussa ke bukit tursina “aku pesan ya mussa aku tanyakan kepada Allah, kalau aku tobat masih ditrima oleh Allah tidak” dijawab allah “musa, tobatnya Iblis ditrima karena “yukhibbut tawwabina wayukhibbul mutatohhirin” syaratnya agar iblis sujud ke kuburannya nabi addam. Tapi iblis tidak mau! Aslu ma’siat yang kedua alkhirshu (rakus dunia) dunia itu ada tiga harta kedudukan wanita tapi bagi sunan bonanng diringkas jadi satu wanita saja. Oleh karena itu sunan boning berpesan kepada sunan kalijaga yang pertama harus deket dengan Allah (syariat tarikat hakikat ma’ripat) yang kedua kalau ada aib jangan dibuka, Yang ketiga kalau ada rezeki walau sedikit jangan ditolak. Contoh kecil kalau bertamu walaupun kita sudah kenyang diberikan suguhan makanan jangan ditolak, ada doa agar makan tidak kenyang-kenyang sebelum makan baca doa surat al-kaustar tujuannya idhkolu surur untuk menghargai tuan rumah. Yang keempat kalau ada perempuan lain walaupun cantik jangan deket-deket.
Aslu ma’siat yang ke tiga alhassadu (dengki), kalau takabbur (sombong) sumbernya dari iblis kalau alkhirsu sumbernya dari nabi adam dan hawa “kullu wasrobu wala taqroba hadzihi sajarota” tapi beliau ditergoda iblis. Nama asli pohon itu sajarotu tughyan kalau dimakan jadi racun tapi iblis diganti namanya sajarotul khuldi pohon langgeng kalau kalian berdua makan buah ini maka kalian dan anak cucumu akan langgeng disyurga. Kalau dengki iri sumbernya dari qobil dan habil karena iri perjodohan karena qobil dapatnya kalah cantik maka habil dibunuh.
Ada seorang wali bernama abu nasr assyaroj berkata “saya bertanya kepada alhasan assalim apakah arti kekeramatan (karomah) sedang mereka telah dimulyakan Allah sehingga sanggup mengabaikan dunia dan meninggalkan sengan rela hati tapi bagaimana lalu diberikan kemulyaan oleh Allah batu menjadi emas?” jawab alhassan “Allah membrikannnya bukan karena kotornya tapi itu semuanya dijadikan hujjah menekan hawa nafsu, hawa nafsu yang selalu goncang karena takut tidak dapat makanan atau dunia” maka para wali kebanyakan uzla pindah ke hutan-hutan, ke padang pasir untuk ngejauhin dunia itu semua memberikan kekuasaan Allah bahwa Allah bisa mendatangkan itu semuanya.
Karomah yang hakiki adalah istiqomah, barang siapa yang istiqomah maka beliau akan mendapatkan karomah yang hakiki, syekh abdul qodir jaelani disebut dzil karomah tepi beliau tidak bisa mencapai tingkatan derajatnya dengan nabi khidir karena beliau dzil istiqomah, padahal syekh abdul qodir jaelani biasa melayang-layang diudara, diceritakan kitab takhrijul khotir, pembantunya yang lelaki dicabut nyawanya oleh malaikat ijroil, kemudian istrinya melapor kepada syekh abdul qodir jaelani akhirnya beliau mengejar malaikat ijroil tersebut dan meminta balik nyawa pembantunya, ini semua karena sifat jaiz Allah, kekuasaan Allah. Istiqomah disenengi Allah sedang karomah disenengi nafsu oleh karena itu “al-istiqomah khairun min alfai karomah” satu istiqomah lebih baik dari pada seribu karomah. Maka dari itu janganlah kalian ada keniatan mencari karomah tapi niatkan mencari keridhoan Allah Subkhanahu Wata’ala.

“Robbi farfa’na bibarqatihim, wa minal khusna bikhurmatihim, wa amitna fi toriqotihim, wa mu’afati minal fithani”.

1 comment:

  1. Assalamualaikum,

    Bolehkah saudara berikan penerangan yang lebih mengenai konsep 'istiqomah' dari sudut syariat mahupun hakikatnya. Terima kasih

    -Rusdan

    ReplyDelete