Sunday, March 29, 2009

HAKIKAT ANUGRAH ALLAH


Anugrah yang terbesar oleh Allah menurut kaca mata manusia awwam apabila diberikan kedudukan yang tinggi oleh Allah didunia, tetapi sebenarnya anugrah yang haqiqi oleh Allah yaitu, pertama manusia itu lahiriyahnya bisa menjalankan perintahnya Allah kedua batinnya bisa berpasrah diri sepenuhnya kepada Allah. Maksudnya setiap melakukan perintah Allah dengan ikhlas semata-mata mencari keridlohan Allah, dan diberikan Allah dari segala ujian bisa bertawakal sepenuhnya kepada Allah. Jadi kedudukan yang tinggi bukanlah sebuah anugrah yang haqiqi tetapi sebenarnya itu adalah ujian dari Allah apakah dia bisa mengemban amanah dengan jujur atau tidaknya. Nabi bersabda “Setiap orang yang memimpin sepuluh orang, pasti besok dihari kiamat tangannya dibelenggu, kalau memang dia adil dan jujur maka belenggu itu akan lepas sendiri tetapi kalau sebaliknya tidak jujur dan tidak adil maka siksaan yang pedih”. Rosulullah bersabda “Manusia yang paling dekat tempat duduknya disamping aku adalah imam yang adil (pemimpin yang adil)”.
Semuanya hal yang akan sirna pasti akan diakhiri dengan penyesalan maka orang yang bijaksana akan mengejar sesuatu yang kekal dan abadi yang tidak akan sirna dan hilang dan tidak ada penyesalan diakhirnya yaitu Allah, jadi mencari derajat disisi Allah dengan ibadah yang tulus dan berpasrah diri sepenuhnya kepada Allah. Semuanya anugrah menurut kaca mata manusia awwam seperti kedudukan, kekayaan, dan lain sebagainya semuanya akan sirna. Tetapi melakukan ibadah jangan berharap dengan tujuan-tujuan yang diminta kepada Allah karena akan hilang rasa keikhlasannya karena ada harapan imbalan tujuan yang dicapai seperti agar masuk syurga dan diberikan kenikmatan Allah kelak itu semuanya dicapai dengan keikhlasan semata-mata mencari keridhoahan Allah, maka kita akan mendapatkan derajat mukhlis setelah derajat ‘abid (melakukan ibadah kepada Allah) zikirannya la ilaha illah dalam hatinya juga la ilaha illah. Sedang orang mukhlis dzikirannya la ilaha illah sedang dalam hatinya la maksuda illallah.
Dan orang yang telah mencapai derajat mukhlis juga akan diuji oleh Allah seperti diberikan keistimewaan seperti thoyyil ardhi apakah dia akan muncul sifat sombong merasa dia sudah yang paling tertinggi diantara mausia yang lain atau tidaknya, tapi kalau dia bisa lepas dari ujian tersebut maka akan naik derajat menjadi mukhib yaitu orang yang mencintai Allah dengan sangat dalam, dzikirannya la ilaha illah dalam hatinya la makhabbah illallah.
Dalam kitab hiddatul atqiyah pada awalnya dalam ibadah kita harus banyak riyadhoh melatih diri dengan riyadhoti nafsi dan mujahadati nafsi yaitu merangi nafsu dengan sifat-sifat yang terpuji dan membuang nafsu dari sifat-sifat yang tercela. Setelah itu kita akan naik derajat menjadi ‘arif, diceritakan orang-orang sholikhin kumpul dikhijir ismail, mendiskusikan masalah makhabbah, dan orang-orang solekh yang sepuh meberikan pendapatnya kurang lengkap, kemudian ada satu anak kecil dari bagdad beliau nanti namanya syekh junaidi albagdadi berpendapat “orang yang mencintai Allah tanda-tanda pertama dia telah pergi menuju Allah meninggalkan nafsunya yang ke dua sambung menyambung dzikir kepada Allah yang ketiga melaksanakan memenuhi hak-haknya Allah yang keempat selalu melihat Allah dihatinya, yang kelima terbakar hatinya oleh Api cinta kepada Allah yang keenam kalau dia bicara adalah dengan pertolongan Allah yang ketujuh kalau dia bicara maka apa yang dibicarakan itu dari Allah jadi semua kata-katanya penuh hikmah yang kedelapan kalau dia bergerak karena melaksanakan perintah Allah” akhirnya semua orang-orang sholeh yang sepuh pada kagum dengan anak kecil yang tidak lain namanya syadatu sufiyah shulton syekh junaidi albagdadi.
Setelah naik derajat ‘arif akan merasakan badan tidak berwujud tidak ada makhluk lain yang ada Allah, dan dzikiranya la ilaha illah dan dalam hatinya hatinya la maujuda illa Allah. Itulah jalan untuk mencapai anugrah Allah yang haqiqi, yaitu derajat kedudukan yang kekal disisi allah bukan kedudukan dalam kaca mata manusia awwam yang semua itu akan sirna hilang dan musnah. Semoga Allah merahmati kita semuanya amin.

No comments:

Post a Comment