Thursday, February 12, 2009

Kepasrahan


Seseorang yang lalai dalam tauhidnya bahwa segala sesuatu itu berjalan menurut taqdir Allah, maka jika pagi hari dia bangun, memikirkan apakah yang harus dikerjaan? sedang orang yang sempurna akal dan taukhidnya dia akan memikirkan apakah yang akan ditaqdirkan oleh Allah baginya hari itu. Tauhid ada beberapa macam yaitu tauhid dzati adalah meyakinkan bahwa dzat Allah itu hanya satu, artinya dzat Allah itu tidak tersusun dari bagian-bagian dan tidak ada dzat lain seperti dzat Allah. tauhid sifati yaitu meyakinkan bahwa sifat Allah hanya satu, artinya Allah itu tidak mempunya dua sifat yang sama nama dan maknanya dan tidak ada sifat dzat lain yang seperti sifat Allah, padahal Allah mempunyai sifat wajib dan mukhal 20 maksudnya bahwa Allah tidak mempunyai dua sifat yang sama nama dan maknanya misalnya wujud 2, qodrat 2 dan lain-lain. Jadi Allah membuat manusia binatang tumbuh-tumbuhan dan semua organ-organnya menggunakan qodrat satu, ilmu satu, tidak seperti manusia membuat sesuatu menggunakan ilmu sendiri seperti kesehatan dengan ilmu kedokteran, menanam dengan ilmu pertanian dan lain-lain. tauhid fi’li yaitu meyakinkan bahwa semua perbuatan hamba hanyalah ciptaan Allah sendiri, artinya perbuatan manusia itu ada yang disebut ikhtiariun yaitu perbuatan yang bias dilakukan dan bias dihindari misalnya sholat bias dikerjakan dan meniggalkannya juga bisa. Ada juga fi’lun idhtirory yaitu pekerjaan yang hanya bias terjadi tetapi tidak bias dihindari contohnya pekerjaan orang yang kena syaraf misalkan orang kena penyakit struk ketika syarafnya mati tidak bias dihindari kecuali dengan diobatin. Jadi semuanya yang terjadi itu ciptaan Allah sesuai dengan qhodo dan qhodar “la yusibana illa makataballahu lana”. Dan orang yang ‘aqil itu pasti mengerti tentang itu semuanya sedang orang yang ghofil pasti tidak mengerti. Jadi segala sesuatu pekerjaan manusia (adat) yang diyakini termasuk syirik.
Ghofil adalah orang yang lupa dengan tauhid (tauhid fi’li yaitu sesuatu yang diperbuat manusia itu semuanya ciptaan Allah menurut qhodo dan qhodar). Sedang ‘Aqil adalah orang yang mengerti tentang segala perbuatan manusia itu ciptaan Allah sesuai dengan qhodo dan qhodar. Ada sebuah cerita perdebatan antara imam ghozali (sunni) dengan imam zamakhsyari (mu’tazila), tentang masalah aqidah, kata imam ghozali “segala perbutan manusia diciptakan Allah” sedang pendapat imam zamakhsyari “segala perbuatan manusia diciptakan manusia itu sendiri” semuanya sama-sama kuat perdebatannya akhirnya imam ghozali berdo’a, “ya Allah tolong berilah jalan kebenernya” kemudian zamakhsyari akhirnya sadar akan pendapatnya. Dan imam ghozali dapat petunjuk agar putrinya imam ghozali yang bernama fatimah dikawinkan dengan syekh zamakhsyari, kemudian imam ghozali datang ke imam zamakhsyari untuk menyampaikan niatnya mengawinkan putrinya untuk zamakhsyari padahal zamakhsyari ketika itu sudah tua, setelah dikawinkan ketika malam pertama karena fatimah masih muda maka meminta pelayanan yang lebih padahal sudah 2 kali meminta bersetubuh tetapi karena beliau sudah tua jadi tidak kuat lagi, akhirnya syekh zamakhsyari menyadari bahwa perbuatan manusia walaupun keinginan kuat tapi tetap tidak bisa dikerjakan, jadi semuanya ciptaan Allah.
Didalam kitab sifatul aulia wa marodhifatul akhwalu tasfiyah karangan syekh abul qoshim Abdurrahman asyukri dan musnadnya ayub bin bishr attoliqoni diceritakan dari temannya bahwa saya melihat lelaki yang tidak membawa apa-apa berjalan di tengah-tengah padang pasir, kemudian saya deketin dan bertanya “ya rokhimakumullah, mau kemana?” dijawab “tidak tahu” kemudian di Tanya lagi “apakah kamu pernah melihat seseorang menuju satu tempat tetapi tidak dia tidak tahu?” dijawab “ada” siapa? “saya sendiri” kemudian ditanya lagi “niat kamu kemana?” dijawab “niat saya kemekkah” tetapi kok ditanya tidak tahu, dijawab beliau “saya sering bertujuan ke mekkah tetapi sampenya ditursus” kemudian ditanya “dimana perbekalan kamu?” jawab “tidak tahu” akhirnya jengkel kemudian bertanya “kenapa kamu setiap ditanya tidak tahu?” dijawab “suatu saat saya dibuat Allah saya jadi orang mulya, terkadang saya jadi orang hina” kemudian bertanya lagi “siapakah yang berbuat?” dijawab “Allah” bertanya lagi “tolong jelaskan semuanya” dijawab “ kita itu semuanya ditahan Allah pada siang hari kemudian malam hari saya menginap dikampung kemudian orang-orang kampung mengatakan saya maling setelah saya sholat isya malam-malam dimasjid tetapi kata orang-orang dikirain saya tidur dimasjid akhirnya diusir, kemudian saya bertanya saya nginep dimana? Dijawab orang-orang tersebut disuruh tidur dikuburan, kemudian pagi-pagi saya berjalan tidak tahu arah kemudian malam saya menginep dikampung lain lagi, da orang-orang kampung mengatakan bahwa saya adalah orang juhud akhirnya say jadi rebutan untuk meminta tinggal dan nginep dirumah masing-masing, setelah sholat isya ada seseorang meminta singgah dirumahnya dan dijamu dengan segala makanan dan tempat tidur yang megah, kemudian pagi-pagi aku tetap dimulyakan” kemudian ditanya oleh temennya ayub lagi “kamu kalau masuk bagdad mampirlah kerumah saya”
Kemudian selang beberapa waktu dia melihat ada seseorang duduk didepan rumah temennya ayub itu, pas dilihat ternyata orang yang bertemu dipadang pasir itu, kemudian dipersilahkan masuk, kemudian bertanya “apakah yang diperbuat Allah setelah pisah dengan aku dipadang pasir” dijawab “ku dipukuli orang karena aku diteriakin pencuri” kemudian dia bercerita “suatu saat saya diberikan lebih oleh Allah, saya melewati perkebunan, dan saya melihat ada buah-buahan yang sudah busuk dan masih bagus, akhirnya aku makan buah yang busuk, kemudian diteriakin maling oleh sipemilik kebun, akhirnya saya dipukulin, kemudian dating sipenunggang kuda dan memukul sipemilik kebun dan dia berkata beliau orang jahid bukan maling, itulah yang dperbuat Allah kepada saya” jadi orang yang ‘arif tidak mempunya tadbir yaitu sesuatu perencanana yang akan diperbuat setiap harinya atau target yang ingin dicapai. Jadi semuanya dipasrahkan kepada Allah.
Abu madyan berkata “ usahakan dengan sungguh-sungguh bila dapat, supaya hatimu setiap pagi dan sore memasrahkan bulat-bulat kepada Allah, semoga Allah melihat kepadamu dengan pandangan rahmatNya niscaya kamu termasuk bahagia dunia akhirat, siapa yang melihat Allah, yaitu apapun yang terjadi semata-mata ciptaan Allah. Jadi kapan ada persoalan hidup baik persoalan rumah tangga, ekonomi, pendidikan dan lain-lain maka lihatlah hati kamu, tapi kalau kamu melihatnya kekuatan kamu sendiri maka kamu jauh dari Allah. Doa abu madyan setiap pagi “ya Allah ini aku berada diwaktu pagi tidak ada yang menguasai diriku untuk kebaikan atau menolak bahaya atau mati atau hidup, atau bangkit sesudah mati atau sesudah hidup dan aku tidak dapat mengambil kecuali apa yang Kau beri, dan tidak dapat menghindari sesuatu kecuali yang Engkau hindarkan, ya Allah pimpinlah aku, kepada jalan yang Engkau ridhoi yang Engkau restui baik dalam perkataan atau amal perbuatan didalam taat kepadaMu, sungguh Engkau yang besar karunianNya”

“Robbi farfa’na bibarqatihim, wa minal khusna bikhurmatihim, wa amitna fi toriqotihim, wa mu’afati minal fithani”.

Monday, February 9, 2009

Rahasia Dzikir


Tidak akan meremehkan wirid kecuali orang yang bodoh, karunia Allah (warid) terdapat diakhirat, tetapi wirid akan habis, dengan berakhirnya dunia dan sebaik-baik yang harus diperhatikan oleh seseorang ialah sesuatu yang tidak kunjung habis. Wirid itu sesuatu yang dituntut Allah darimu sedangkan warid adalah sesuatu yang engkau harapkan dari Allah. Maka dimanakah letak perbandingan antara sesuatu yang dituntut Allah dari mu dengan harapanmu dari Allah.
Wirid adalah segala bentuk macam ibadah lahir dan batin baik yang wajib maupun yang sunah, sedangkan warid iayalah pemberian-pemberian Allah dalam hati hamba yang berupa keterangan hati, nur cahaya, dan kesenangan berbuat ibadah taufiq dan hidayahnya. Wirid ialah semua amal yang sholeh yang untuk mengisi semua waktu dan dapat mencegah semua anggota dari perbuatan perbuatan yang tidak disenangi. Yang kita ketahui wirid yang kita baca setiap habis sholat hematnya sesuatu yang sudah pasti dibaca setiap sholat, sesuai kemampuan kita.
Mutajarrid adalah orang yang disibukan dengan ibadah sedangkan mutakharrif adalah orang yang banyak disibukan dunia (pekerjaan). Ada sebuah cerita auliya sulthon syekh juneid setiap harinya kerja ditoko tapi setiap mau buka dan tutup toko beliau sholat 400 raka’at. Jadi bagi yang mutakharrif bisa berdzikir sambil kerja dengan dzikir khoffi yaitu didalam hati saja. Untuk mengisi waktu dengan ibadah itu dengan wirid walaupun tiap hari disibukan oleh pekerjaan. Akhirnya hatinya jadi terang dan tenang.
Wirid juga mempunya majiyah-majiyah (kelebihan-kelebihan) terutama kelebihannya mengandung warid, sedang warid adalah pemberian-pemberian Allah yang dimasukkkan didalam hati hamba seperti kema’rifatan-kema’rifatan Allah, nur yang membuat hati jadi lapang. Dicontohkan syekh abdul qodir jailani digoda Iblis, kemudian iblis manyaru jati nur dan mengaku menjadi Tuhan “inni robbakumul a’la” dan syekh abdul qodir jaelani tahu faham mengerti (karena beliau diberikan kema’rifatan ilahiyat) bahwa itu adalah iblis kemudian belia berkata “diam kau wahai orang yang dilaknat (isya’ ya la’in)” pengertian beliau bahwa Allah itu tidak ada jisimnya, wujudnya. Kalau sesuatu sinar/cahaya, suara bisa dilihat mata itu disebut jisim kaffif (jisim kasar). Pernah juga beliau mau naik mimbar tapi beliau masih dibawah sambil ngomong sendiri sambil nundukin diri, hadirin heran, kemudian setelah beliau naik diatas mimbar ditanya hadirin kenapa sebelum naik kaya ngomong sendiri kemudian beliau menjawab karena diatas mimbar ada sosok tinggi, beliau itu adalah rosulullah, tapi hadirin tidak tahu. Karena beliau diberikan kema’rifatan. Dan itu disebut warid. Sama halnya setiap makanan pasti mengandung gizi sama halnya wirid mengandung nur. Nur sholawat beda dengan nur al-ikhlas, dan beda dengan nur-nur bacaan setiap yang ada di al-qur’an. Dan nur itu masuk didalam sirri didalam hati,kalbu. kalbu ini mempunyai mata yang jumlahnya ada tiga yaitu bassirotul qolbi, yang lebih dalam lagi bassirotul fu’ad dan paling lebih dalam lagi bassirotul sirri. Dan amal-amal yang sholeh ini mengandung nur-nur yang akan masuk kedalam kalbu tapi terkadang nur ini tidak masuk kedalam kalbu hanya diluar kalbu, kenapa? Karena dalam nya hati sudah penuh dengan urusan dunia contohnya dimulut membaca sholawat tapi pikirannya mikirin dunia kaya pekerjaan dan lain-lain. Tapi kalau nur ini masuk kedalam sirri atau kalbu maka nur tersebut akan mengajak ibadah, mulut tidak mahu ngomongin aib orang, kuping tidak mau dengerin gossip, dan lain-lain. Makanya kalau ada orang yang mengatakan hati nurani saya mengatakan itu bohong, karena hati nurani kalau sudah dimasuki nur ilahi. Kalbun dulmaniyun adalah hati yang gelap yang tidak kemsukan nur ilahi, jadi warid adalah anugrah Allah yang masuk kedalam hati manusia oleh karena itu siapa yang banyak wirid maka banyak warid.
Amal yang paling disenengi Allah adalah amal dawam atau yang terus menerus walaupun sedikit. Makanya metode-metode ahli toriqot bacaanya tidak panjang-panjang tapi yang penting dawwam. Hadist nabi syapa yang membaca “la ilaha illallah” dipanjangin lafadznya faidahnya sekali baca bisa menghapus dosa empat ribu dosa besar. Makanya bersyukur kalau punya istri sufi yang suka mebaca lafadz la ilaha illallah. Nabi musa ketika itu meminta kepada Allah, “ya Allah saya minta dzikiran khusus” Allah menjawab “laa illaaha illallah” musa bertanya lagi “ya Allah itu sudah biasa saya pengen yang lebih istimewa lagi” Allah menjawab “ laa ilaahaill allah” musa berkata lagi “ ya Allah itu sudah biasa orang-orang mukmin juga baca”sampe tiga kali, Allah menjawab “ laa ilaa haillallah” kalau ditimbang bumi beserta isinya kalah beratnya dengan lafadz “laa haillallah”. Contoh lain, kiyai kholil bangkalan diundang acara hajatan oleh seseorang yang kaya untuk acara 7 hari bapaknya yang meninggal sampe membeli sapi yang besar sekali, semua undangan sudah hadir tetapi mbah kolil belum datang kemudian dijemput beliau karena hadirin sudah menunggu, kemudian mbah kolil Cuman membacakan “laa ilahaillallah” 3x dengan dibaca panjang,setelah itu langsung do’a. akhirnya yang punya hajat merasa rugi karena tidak sesuai dengan harapan dengan bacaan-bacaan yang panjang, akhirnya gerutunya tuan rumah dilihat mbah kolil akhirnya pembantunya mbah kolil disuruh beli sapi yang lebih besar dari yang sebelumnya, sebelumnya mbah kolil menulis lafadz “laa ilaa haillallah”3x dikertas kemudian ditimbang dengan sapi tapi dengan segala kekuasaan Allah beratan lafadz dari pada sapi.
Kalau kalian merasa telah mendapatkan kenikmatan dzikiran, tapi jangan suka sama nikmatnya tapi suka karena Allah telah memberikan kenikmatan tersebut karena kenikmatan hanya milik Allah.
Kalau orang yang sudah diberikan karomah oleh Allah maka dzikirannya tetap tidak berkurang tiap harinya disebut ‘Ariffin, Syeikh juneid ketika masuk toriqot beliau masih pegangannya tasbih bahkan beliau derajatnya sampe jadi auliya shulton dan sadati sufiah (tuannya ahli tasauf) kemudian beliau ditanya “beliau diberikan derajat tinggi oleh Allah tapi masih megang tasbih, banyak auliya yang tidak memegng tasbih tapi hatinya tetep berdzikir” beliau menjawab “ sebabnya tasbih ini aku sampe derajat oleh Allah, apa-apa yang menjadi sebab aku sampe Allah walau 1000 tahun tidak akan aku tinggalkan” intinya karena untuk mudawwam terus menerus. Dan beliau mengerti sekali karena wirid faidahnya besar sekali. Wiridan yang dikerjakan orang ‘arif itu lebih bagus dari pada mahkota didunia. Wirid itu tuntutannya Allah dari hamba sedang warid pengharapannya hamba ke Allah. Kalu ditimbang tidak seimbang lebih berat tuntutannya Allah, jadi istiqomah itu tuntutannya Allah pada hambanya sedang karomah pengharapnnya hamba kepada Allah.

“Robbi farfa’na bibarqatihim, wa minal khusna bikhurmatihim, wa amitna fi toriqotihim, wa mu’afati minal fithani”.

Menyingkap Tabir Aulia


Tidaklah semua orang yg telah terang kekeramatannya (karomah) atau telah diberikan kelebihan yang berbeda dari adat (kebiasaan manusia) itu berarti telah sempurna kebersihannya dari penyakit-penyakit nafsu, dan tujuan diberikannya kekeramatan atau kelebihan yang berbeda tidak seperti adat (kebiasaan manuasia) itu tujuannya untuk memperkenalkan kekuasaan Allah dengan bukti-bukti yang tidak terikat dengan adat atau asbab, maka orang yang diberikan kekeramatan itu akan lebih mantap keyakinanan ma’rifatnya kepada Allah.
Contoh waliyullah sahl bin abdilah attustari beliau berada ditengah-tengah hutan kalau beliau lapar, datang dengan sendirinya bungkusan nasi dengan kekuasaan Allah, bahkan beliau kalau wudhu air bekas wudhunya yang kena anggota badan wudhu jadi emas dan perak dengan izin Allah. Itulah karomah yang diberikan Allah kepada sahl bin abdillah attustari. Contoh lain joko tingkir diberikan karomah karena min durriati rosul, jadi waliyullah nama aslinya sayyid Abdurrahman bin sayyid abdulullah sihabbudin bin Abdullah faqih bin maulana iskak bin jamaluddin husein qubro bin abdul wahan bin amir abdul malik sampe nasabnya ke rosullah sama juga dengan joko tarub beliau diberikan karomah jarena mindurriati rosul jadi waliyullah belau nama aslinya sayyid ibrohim bin maulana malik ibrohim bin zainul barokat bin jamaluddin husen qubro bin abdul wahan bin amir abdul malik terus sampe nasab ke rosulullah. Apakah semua manusia yang diberikan karomah bersih hatinya? Belum tentu? Dan orang-orang yang diberikan kelebihan karomah toyyil ardhi (melipat bumi) apa hatinya sudah bersih belum tentu, dan orang-orang toyyil ardi tersebut belum sederajat dengan waliyullah hasan basri, beliau tinggal di basrah (iraq) tapi setiap sholat fardhu pasti jamaahnya dimekkah.
Toyyil ardi (melipat bumi) dan toyyil wakti (melipat waktu) itu namanya karomah disebut takhsis yaitu diberikan sifat yang khusus oleh Allah seperti bisa terbang contohnya waliyullah yang diberikan toyyil ardi sunan kalijaga selalu terbang ketika mengawasi muridnya joko tingkir dan punya murid lagi cokrojoyo (sunan geseng) dan punya murid lagi adipati semarang (sunan sembayat), syekh Abdurrahman (ki ageng selo) bahkan ki ageng selo bisa megang petir, beliau ngikat petir dengan daun gandring. Muridnya sunan Ampel juga yang bernama syekh sonhaji (mbah bolong) belaiu bias bolong tembus mekah dari masjid ampel untuk menentukan kiblatnya.
Toyyil ardi juga bisa berjalan diatas air, contoh kata jir al-masri waliyullah yg diberikan karomah berjalan diatas air yaitu ada seorang pemuda yang gagah dan ganteng ikut perjalanan dari mesir lewat laut ketika ditengah-tengah laut sipemilik kapal memberikan pengumuman “barang siapa yg menemukan kantong yang berisi emas itu milik saya maka kembalikanlah” kemudian semua penumpang tidak ada yang mengaku akhirnya diperiksa satu persatu tapi pemuda yang ganteng tersebut tidak diperiksa, akhirnya semua penumpang iri karena bagi mereka kemungkinan dia juga memeriksa, akhirnya diperiksa bareng-bareng kemudian sipemuda itu melompat laut semuanya kaget karena dilihat dia berjalan diatas laut kemudian datang gelombang besar dan duduk di atas gelombang tersebut dengan senyum kemudian dia berdoa “ya Robbi mereka menuduh saya mencuri oleh karena itu tolong buktikan kalau saya tidak mencuri, munculkan binatang-binatang laut membawa mutiara,” akhirnya binatang-binatang laut tersebut berdatangan dengan membawa mutiara dan beliau berkata lihatlah wahai para penghuni kapal kalau saya mau pastilah mutiara-mutiara tersebut akan diberikan kepada saya, tapi saya tidak mau, Dan pemuda itu terus berjalan diatas air sampe hilang didepan mata. Dan semua orang yang diberikan karomah tersebut belum tentu hatinya bersih, belum tentu dia bersih dari penyakit nafsu, kebersihan hati itu harus terus menerus namanya jihad annafsi.
Jihad annafsi atau merangi nafsu artinya yg pertama membersihkan nafsu dari sifat-sifat tercela seperti merasa dirinya lebih baik dari yang lain, ria. Dan wali-wali mengatakan terutama hattim al asham sumbernya ma’siat (aslu ma’siat)ada tiga yg pertama sombong yitu batolul khaq, menolak kebenaran. Dan sumber-sumber maksiat pertama adalah iblis “abba wastaqbaro” mereka tidak mau bersujud kepada nabi addam, sebuah cerita iblis berkata pada nabi Musa, ketika mussa ke bukit tursina “aku pesan ya mussa aku tanyakan kepada Allah, kalau aku tobat masih ditrima oleh Allah tidak” dijawab allah “musa, tobatnya Iblis ditrima karena “yukhibbut tawwabina wayukhibbul mutatohhirin” syaratnya agar iblis sujud ke kuburannya nabi addam. Tapi iblis tidak mau! Aslu ma’siat yang kedua alkhirshu (rakus dunia) dunia itu ada tiga harta kedudukan wanita tapi bagi sunan bonanng diringkas jadi satu wanita saja. Oleh karena itu sunan boning berpesan kepada sunan kalijaga yang pertama harus deket dengan Allah (syariat tarikat hakikat ma’ripat) yang kedua kalau ada aib jangan dibuka, Yang ketiga kalau ada rezeki walau sedikit jangan ditolak. Contoh kecil kalau bertamu walaupun kita sudah kenyang diberikan suguhan makanan jangan ditolak, ada doa agar makan tidak kenyang-kenyang sebelum makan baca doa surat al-kaustar tujuannya idhkolu surur untuk menghargai tuan rumah. Yang keempat kalau ada perempuan lain walaupun cantik jangan deket-deket.
Aslu ma’siat yang ke tiga alhassadu (dengki), kalau takabbur (sombong) sumbernya dari iblis kalau alkhirsu sumbernya dari nabi adam dan hawa “kullu wasrobu wala taqroba hadzihi sajarota” tapi beliau ditergoda iblis. Nama asli pohon itu sajarotu tughyan kalau dimakan jadi racun tapi iblis diganti namanya sajarotul khuldi pohon langgeng kalau kalian berdua makan buah ini maka kalian dan anak cucumu akan langgeng disyurga. Kalau dengki iri sumbernya dari qobil dan habil karena iri perjodohan karena qobil dapatnya kalah cantik maka habil dibunuh.
Ada seorang wali bernama abu nasr assyaroj berkata “saya bertanya kepada alhasan assalim apakah arti kekeramatan (karomah) sedang mereka telah dimulyakan Allah sehingga sanggup mengabaikan dunia dan meninggalkan sengan rela hati tapi bagaimana lalu diberikan kemulyaan oleh Allah batu menjadi emas?” jawab alhassan “Allah membrikannnya bukan karena kotornya tapi itu semuanya dijadikan hujjah menekan hawa nafsu, hawa nafsu yang selalu goncang karena takut tidak dapat makanan atau dunia” maka para wali kebanyakan uzla pindah ke hutan-hutan, ke padang pasir untuk ngejauhin dunia itu semua memberikan kekuasaan Allah bahwa Allah bisa mendatangkan itu semuanya.
Karomah yang hakiki adalah istiqomah, barang siapa yang istiqomah maka beliau akan mendapatkan karomah yang hakiki, syekh abdul qodir jaelani disebut dzil karomah tepi beliau tidak bisa mencapai tingkatan derajatnya dengan nabi khidir karena beliau dzil istiqomah, padahal syekh abdul qodir jaelani biasa melayang-layang diudara, diceritakan kitab takhrijul khotir, pembantunya yang lelaki dicabut nyawanya oleh malaikat ijroil, kemudian istrinya melapor kepada syekh abdul qodir jaelani akhirnya beliau mengejar malaikat ijroil tersebut dan meminta balik nyawa pembantunya, ini semua karena sifat jaiz Allah, kekuasaan Allah. Istiqomah disenengi Allah sedang karomah disenengi nafsu oleh karena itu “al-istiqomah khairun min alfai karomah” satu istiqomah lebih baik dari pada seribu karomah. Maka dari itu janganlah kalian ada keniatan mencari karomah tapi niatkan mencari keridhoan Allah Subkhanahu Wata’ala.

“Robbi farfa’na bibarqatihim, wa minal khusna bikhurmatihim, wa amitna fi toriqotihim, wa mu’afati minal fithani”.